Kualitas dan
karakteristik suatu acara TV sangat ditentukan oleh orang-orang yang berperan
di dalamnya, seperti presenter dan narasumber/pengisi. Hal ini amat jelas
sekali, tidak disebut acara agama jika tidak dibawakan atau diisi ustad, tidak
pula disebut acara komedi jika tidak dibawakan atau diisi oleh pelawak, dan
tidak pula disebut acara yang mendidik jika tidak ada akademisi atau pendidik
yang terlibat di dalamnya.
Maka
untuk menilai kualitas acara TV Indonesia cukup dilakukan dengan melihat kualitas
orang-orang yang terlibat di sana. Dari segi sinetron misalnya, apakah
sutradaranya berkualitas? Apakah pemerannya ahli? Apakah penulis ceritanya
bagus? Entahlah. Dari segi acara agama sudah cukup tercapai, beberapa ustad
berkualitas sudah sering nongol di TV. Begitu pula dari segi music, musisi
papan atas tampaknya juga sering tampil di TV. Dari segi acara komedi mungkin
belum terlalu baik, tidak banyak pelawak yang bisa membawakan komedi yang
cerdas dan tidak rendahan. Dan dari segi pendidikan, bidang yang sebenarnya
ingin dibahas di sini, sepertinya hampir nol. Jangankan mencari siapa dosen
atau professor yang sering muncul di layar TV, mencari acara yang sering
memunculkan orang-orang ini saja susah. Maka tidak heran jika ada yang
berpendapat bahwa acara TV Indonesia
tidak mendidik, lha para pendidiknya tidak ada yang masuk TV.
Kalau
kita mau membandingkan dengan BBC, stasiun TV yang menurut penulis berkualitas
dan mendidik, akan kita dapati banyak orang-orang pintar yang membintangi
sebuah acara, atau bahkan membawakan acara mereka sendiri. Berikut adalah
contoh presenternya:
-
Professor Iain Stewart, ahli geologi, presenter
beberapa episode BBC Horizon
-
Professor Brian Cox, ahli fisika University of
Manchester, presenter Science Britannica
-
Professor Alice Roberts, University of
Birmingham, presenter salah satu episode BBC Horizon
-
Professor Jim Al Khalili, ahli fisika University
of Surrey, presenter Story of Electricity, Science and Islam, Order and
Disorder
-
Dr Kevin Fong, spesialis anestesi, presenter
beberapa episode BBC Horizon
-
Dr Gabrielle Walker, penulis ilmiah, presenter salah
satu episode BBC Horizon
- Professor David Spiegelhalter, ahli matematika
Cambridge University, presenter The Science of Chance
- Sir Paul Nurse, presiden Royal Society,
presenter salah satu episode BBC Horizon
- Michael Mosley, lulusan kedokteran yang sekarang
jurnalis, presenter beberapa episode BBC Horizon, Blood and Guts: History of
Surgery, Medical Maverick: The History of Self Experimentation, Genius of
Invention
- Professor Kathy Sykes, ahli Fisika, presenter
Alternative Medicine The Evidence
- Professor Simon Schaffer, ahli sejarah dan
filosofi sains University of Cambridge, presenter Mechanical Marvel
Dan masih banyak
lagi. Sedangkan dari acara-acara TV Indonesia, bisakah kita menyebutkan
professor atau dokter yang juga membawakan acaranya sendiri? Satu? Dua? Ada
lagi?
Sekarang kembali
ke pernyataan awal, berdasarkan daftar orang cerdas negeri ini yang membawakan
acara mereka sendiri, jika memang anda bisa membuat daftarnya, coba nilai
seberapa mendidik acara-acara TV di Indonesia. Baik? Buruk? Kalau baik syukurlah,
tapi kalau buruk, maka salah satu cara meningkatkannya sudah cukup jelas. Kita
harus lebih banyak menyorot dan mengeksiskan orang-orang cerdas negeri ini,
bukan cuma artis saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar