Dulu
Selatan mengalami paceklik. Kemiskinan dan kekurangan melanda seluruh negeri.
Dalam kondisi genting itu, mereka terpaksa bekerja keras, melebihi yang biasa
mereka lakukan dulu.
Cara
itu berhasil, Selatan berhasil bangkit dan bahkan kini lebih makmur. Tapi
rupanya Selatan belum puas juga. Mereka masih ingin bekerja keras, dengan
harapan hasil yang lebih melimpah lagi.
Kerja
lembur pun ditemukan. Hampir semua rakyat Selatan bekerja hingga malam demi
penghasilan yang lebih tinggi. Tapi cepat atau lambat, mereka menyadari bahwa
tubuh mereka terbatas, dan tidak sanggup bekerja lebih keras lagi.
Selatan
tak menyerah, hambatan itu justru membuat mereka berpikir. Akhirnya mereka
menemukan sebuah ramuan ajaib yang dapat meningkatkan kinerja mereka. Ramuannya
berhasil, tapi lama-kelamaan para rakyat menjadi kurus, lalu jatuh sakit dan
mati.
Tak
apa, Selatan berpikir kembali. Kali ini mereka mengubah kebiasaan makan mereka,
menjadi empat kali sehari. Mereka juga mengubah banyak hal lain dari diri
mereka, dan itu berhasil.
Tak
puas mengeksploitasi tubuh mereka sendiri, mereka juga mengeksploitasi
lingkungan mereka hingga batasnya. Mereka menaburkan berbagai macam zat dan
sihir pada sawah ladang mereka agar tidak diganggu hama, agar tumbuh lebih
lebat dan cepat, dan banyak lagi.